BeritaBisnisDaerahEdukasiEkonomi

Akademisi di NTB Mendukung BPI Danantara, Berikut Masukan untuk Prabowo  

×

Akademisi di NTB Mendukung BPI Danantara, Berikut Masukan untuk Prabowo  

Share this article

LOMBOK – Presiden RI Prabowo Subianto pada Senin, (24/2/2025) telah meresmikan badan pengelola investasi daya anagata nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Sejumlah akademisi mendukung terbentuknya BPI Danantara. Begitu juga para akademisi yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Akademisi Fakultas Ekonomi UNU NTB, Supiandi menyebutkan Danantara jika dilihat dari grand design Danantara sangat menarik. Terobosan dibentuk BPI Danantara merupakan pemikiran sejak lama dari Prabowo.

“Kalau saya melihat tulisan buku ditulis Bapak Prabowo yang berjudul Paradoks Indonesia bahwa Pak Prabowo bicara kekayaan dimiliki Indonesia maka tujuan dibentuk Danantara dalam rangka memberikan kesejahteraan maksimal kepada masyarakatnya dan negara,” kata Supiandi dalam podcast, Kamis (24/4/2025).

Namun sambung Supiandi, selama ini dirasa belum maksimal dilakukan oleh Negara. Maka Prabowo dengan berani membentuk BPI Danantara.

“Sekali lagi Danantara dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan,” tegasnya.

Disampaikan Andi sapaannya, kekayaan dikelola badan usaha milik Negara (BUMN) belum maksimal. Parahnya juga kondisi BUMN yang belum sehat. Maka dengan itu yakin dia, BPI Danantara dibentuk Prabowo dalam rangka memaksimalkan potensi BUMN.

“Kan kita lihat ada dua struktur dibuat, tapi BUMN kecil memberikan dividen kepada Negara baru Himbara yang mayoritas berkontribusi,” ungkapnya.

Dijelaskan Supiandi, ada sisi investasi kekayaan bisa dikelola oleh Danantara kedepan yakni, dividen Negara. Maka harapannya Danantara sebagai badan pengelola investasi bisa mampu mengelola dengan semaksimal mungkin.

“Danantara juga kita harap bisa mendatangkan pemasukan kepada Negara,” harapnya.

Baca Juga :  Polres Sumbawa Barat ikuti Pemeriksaan Tim Audit Kinerja Itwasum Polri Tahap II tahun 2024 Polda NTB*

Ditambahkan dia, dalam menggerakkan BPI Danantara tentu pasti ada tantangannya. Lebih-lebih dengan venomena yang marak terjadi di tubuh BUMN. Misalnya, model BUMN yang selalu memiliki anak sampai cucu dan ini dilihat terlalu banyak dibuat. Maka dengan demikian pentingnya garis koordinasi.

“Kemudian sisi investasi Danantara kita tentu butuh modal. Kemudian tantangan bagaimana meyakinkan investor asing untuk join dalam Danantara, ini harus benar hasilkan profit sangat tinggi,” sebut Supiandi.

Pendapat Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani

Sementara itu, Akademisi UGR Maharani dalam ruang podcast menyampaikan pandangannya terhadap keberadaan BPI Danantara. Katanya, membentuk Danantara merupakan sebuah pertaruhan yang cukup berani dilakukan Prabowo. Sebab, jika salah maka Indonesia bisa kolep.

“Tapi kalau pengelolaan Danantara bangus kita akan besar,” yakinnya.

Dijelaskan Maharani, jika bicara sumbangan siskal Negara BUMN hanya memberikan sekitar 90 triliun. Sementara jika mau buka-bukaan pendapatan tertinggi Negara sekarang bersumber dari pajak. Padahal jika bicara asset hitung-hitungannya kita yang mendasari Prabowo berani membentuk BPI Danantara ini.

“Kalau hitungan asset Negara ada yang bilang 1.000 triliun bahkan 14.000 triliun. Tetapi yang menarik dan jadi rujukan kita tema aset, padahal kalau BUMN holding itu kita bentuk ketika BUMN itu sehat. Sekarang mana BUMN kita yang sehat? mau bilang Himbara sehat dia juga terseok-seok kan,” sebut Maharani.

Mirisnya lagi BUMN besar seperti, Pertamina dan PLN ini juga malah sedang sakit semua sekarang. Tapi, kata Maharani, kita harus berani membuat terobosan cukup berani seperti sekarag dilakukan Prabowo.

Baca Juga :  Polres Lombok Utara Nobar Dukung Tim Garuda Muda di Semifinal AFC U- 23  

“Betul ada dua model, holding investasi dan holding oprasional tapi yang menarik di sini juga sebagai dasar hukum ini UU Nomor 1 tahun 2025 perubahan dari UU BUMN jadi ini cepat sekali dan jadi perhatian kita, kok pembahasan terlalu cepat dan tidak betul-betul melalui kajian karena ini pertaruhannya luar biasa,” ungkapnya.

Disebutkan Maharani, sekarang sedang masih dibahas terkait peraturan pemerintah atau PP, katanya jika PP dilakuan dengan cara hasil kajian dengan melibatkan ekonom, profesional, akademisi dan ini bisa menjadikan cerminkan mimpi Prabowo. Tapi sebaliknya, jika PP dibuat ini turuan dari UU dan melenceng maka akan lebih berbahaya.

“Menarik di UU ada satu bunyi di badan pengawas jadi kalau Danantara merugi ini tidak bisa masuk ke ranah korupsi karena dianggap ini bisnis murni, ini pertaruhanya cukup luar biasa. Maka yang penting mulai dari PP dan struktur kepengurusannya diduduki oleh orang yang memiliki integritas tinggi. Bukan malah satu kaki ada di regulator satu lagi di eksekutor,” sentilnya.

Jika bicara tantangan dalam mengelola BPI Danantara ini, maka seharusnya tujuan dibentuk yakni untuk mencari duit. Begitu juga bagaimana tugasnya sekarang pihak di Danantara membawa investor datang ke Indonesia untuk berinvestasi.

“Tapi ini kan miris terbaru respons pasar tidak baik contoh perusahaan ELG batal investasi 127 triliun ke Indonesia padahal baru dibentuk Danantara, saham bank semua kita turun,” bebernya lagi.

Baca Juga :  63 Poket Ganja! Mahasiswa di Bima Ditangkap Tim Kaisar Hitam

Paling penting sekarang, kata Maharani, bagaimana pasar percaya dengan kita apa yang ada di Indonesia kekayaan yang ada bisa ditawarkan kepada investor asing berani berbisnis di Indonesia.

“Kalau Danantara berani main di nikel ini keran Danantara, sekarang berani tidak buat desain ke arah nikel. Biar respons pasar tertarik kita ini baru dibentuk ditemukan dengan kejadian Pertamina, bagaimana Danantara harus tuntas, Pak Prabowo harus tegas berantas korupsi,” katanya.

Tanggapan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB

Dalam podcast yang sama, Wakil Ketua DPRD NTB Lalu Wirajaya juga ikut bicara. Katanya harapan ekonomi ke depan akan lebih baik setelah Danantara dibentuk. Ia mengakui memang pertaruhannya besar tapi dirinya sangat optimis tinggi Prabowo anak dari seorang ekonom legend di tanah air.

“Saya pikir Prabowo sudah berpikir panjang begitu dilantik langsung eksen. Sepakat ini butuh control semua pihak berperan aktif, yang jelas ini keinginan luar biasa dari Pak Prabowo,” kata Wirajaya.

Sebagai bukti keseriusan Prabowo ditunjukan dengan terbitnya instruksi presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 terkait efisiensi anggaran. Dimana belanja yang kurang produktif dikurangi dan ada yang menjadi skala prioritas.

“Kalau soal tantangan Danantara saya yakin kalau satu tahun saja bisa kita buktikan melalui LKPJ, kalau bagus maka yakin saya bisa naik. Investor bisa banyak datang ke Indonesia,” yakin politikus Gerindra tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *