Lombok Barat – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Lombok Barat terus menunjukkan komitmennya dalam memastikan seluruh masyarakat memiliki dokumen administrasi kependudukan (adminduk) yang sah. Tak hanya menunggu di kantor, petugas Dukcapil tak segan mendatangi warga yang memiliki keterbatasan mobilitas melalui program unggulan mereka, “datangi_layani”.
Program “datangi_layani” ini menjadi jawaban atas tantangan geografis maupun kondisi fisik warga yang sulit menjangkau pusat pelayanan. Tujuannya jelas, agar hak setiap warga negara atas adminduk dapat terpenuhi, tanpa terkecuali.
Salah satu implementasi program ini terlihat nyata ketika Camat Labuapi mengabarkan adanya warga di Desa Perampuan yang merupakan penyandang disabilitas dan terkendala untuk datang ke kantor pelayanan. Respon dari Dukcapil Lombok Barat pun sangat cepat.
“Kami jadwalkan siang ini setelah jam 2 siang. Mohon agar keluarga yang bersangkutan menyiapkan berkas persyaratan,” ujar Kepala Dinas Dukcapil Lombok Barat, H. Saepul Akhkam, saat berkomunikasi via telepon dengan Camat Labuapi dari kantornya di Gerung pada Senin (21/4/2025) lalu.
Sesuai janjinya, Akhkam langsung memerintahkan dua stafnya untuk segera meluncur ke Desa Perampuan. Setibanya di lokasi, tim Dukcapil memulai proses perekaman data kependudukan bagi warga yang membutuhkan. Namun, hingga menjelang Maghrib, tidak semua target dapat terlayani.
“Dari enam orang yang membutuhkan pelayanan, kami baru bisa merekam tiga orang,” lapor staf rekam bernama Anwar usai kegiatan.
Anwar menjelaskan bahwa keterbatasan waktu sore hari dan kondisi fisik warga yang sangat sulit untuk bergerak menjadi tantangan dalam penyelesaian perekaman. “Terakhir kami merekam atas nama Faruq yang merupakan penyandang disabilitas dan kesulitan jika harus dibonceng motor,” tuturnya. Anwar pun berjanji akan kembali di lain waktu untuk menuntaskan sisa pelayanan yang belum terlaksana, mengingat kondisi warga yang belum terlalu mendesak.
Di sisi lain, langkah proaktif Dukcapil ini menuai apresiasi dari warga setempat. Salah seorang warga, H. Zulkifli, yang merupakan orang tua dari Faruq, menyatakan rasa syukurnya. “Kami bersyukur anak kami bisa direkam untuk memperoleh KTP elektronik. Saya kesulitan memboncengnya jika harus naik motor, takut jatuh atau tidak mau,” ujar H. Zulkifli. Ia pun berharap sisa warga di desanya yang kesulitan datang, seperti penderita stroke atau ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), dapat segera didatangi juga oleh Dukcapil.
Sementara pelayanan “jemput bola” dilakukan di lapangan, kondisi di kantor Dinas Dukcapil Lombok Barat pada hari yang sama juga terpantau sangat ramai. Ratusan masyarakat tampak antusias mengurus adminduk mereka secara mandiri.
“Hari ini kami melayani 162 orang, di antaranya ada 43 orang yang rekam pemula. Itu cuma di dinas. Belum di UPT-UPT dan MPP kita,” terang H. Saepul Akhkam. Ia menyambut gembira tingginya antusiasme masyarakat untuk datang langsung tanpa menggunakan jasa calo. “Terutama terhadap 43 wajib KTP pemula,” tegasnya, seraya kembali mengimbau masyarakat untuk selalu datang dan mengurus sendiri kebutuhan adminduk mereka di Dukcapil.
Melalui program “datangi_layani” dan pelayanan optimal di kantor, Dukcapil Lombok Barat berkomitmen untuk terus memberikan layanan adminduk yang mudah diakses, merata, dan membahagiakan masyarakat, termasuk bagi mereka yang paling membutuhkan perhatian khusus.