BeritaDaerahEdukasiEkonomiPemerintahan

Pemprov NTB Dikritik Bungkam, Peternak Sapi Terlantar Empat Hari di Pelabuhan Gili Mas

×

Pemprov NTB Dikritik Bungkam, Peternak Sapi Terlantar Empat Hari di Pelabuhan Gili Mas

Share this article

Mataram, NTB – Ratusan peternak sapi asal Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Dompu harus mengalami nasib malang lantaran terlantar selama empat hari di Pelabuhan Gili Mas. Peristiwa yang terjadi hingga Minggu (20/4/2025) ini mengakibatkan kerugian yang diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, setelah empat ekor sapi milik peternak mengalami kondisi kesehatan menurun drastis dan terpaksa dijual dengan harga murah.

Keterlambatan jadwal keberangkatan kapal menjadi penyebab utama terkatung-katungnya ratusan mobil tronton pengangkut sapi. Bahrudin, salah seorang peternak sapi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dinilai lambat dan bungkam dalam menanggapi permasalahan ini.

“Kita sesalkan sikap Pemerintah Provinsi NTB yang bungkam terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat Peternak Sapi di Pelabuhan Gili Mas,” ujarnya melalui pesan WhatsApp pada Minggu (20/4/2025).

Baca Juga :  Gema Dangdut Meriahkan HUT RI ke-79: Lomba Karaoke Semarakkan Semangat Kemerdekaan

Akibat penantian yang tak pasti, para peternak terpaksa menjual murah empat ekor sapi mereka yang kondisinya sudah memprihatinkan dan tidak mampu lagi melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.

Sebagai bentuk protes atas situasi ini, para peternak melakukan aksi dengan membakar ban bekas dan jerami di area parkir pelabuhan. Mereka menuntut pemerintah provinsi dan pihak pelabuhan untuk segera menambah armada kapal.

“Semestinya kejadian yang serupa tahun lalu harusnya menjadi pembelajaran untuk pemerintah dan pihak pelabuhan, kenapa tahun ini terjadi lagi?” sesal Bahrudin.

Ia menjelaskan bahwa aksi protes tersebut merupakan bentuk kekecewaan para peternak yang telah menunggu kapal selama empat hari. Pagi tadi, tiga ekor sapi kembali menunjukkan kondisi yang menurun, menambah jumlah sapi yang sakit menjadi empat ekor.

Baca Juga :  Bunda Lale Pimpin Rapat Penentuan Persiapan Peserta Lomba Peringatan HKG PKK ke-52

“Empat ekor sapi tersebut terpaksa dijual murah oleh peternak karena kondisinya sudah drop dan tidak bertahan lagi,” terangnya.

Para peternak mendesak Gubernur NTB dan pihak pelabuhan untuk segera memberikan perhatian dan mencari solusi terbaik agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Mereka khawatir aksi protes akan semakin meluas jika tuntutan mereka tidak segera diindahkan.

“Apabila tidak segera di atensi, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang terjadi pagi ini. Karena peternak sudah mulai melakukan aksi protes di areal pelabuhan,” pungkasnya.

Selain itu, para peternak juga berharap pemerintah dapat menyuplai air bersih, mendatangkan dokter hewan atau petugas kesehatan hewan untuk memeriksa kondisi sapi, serta memberikan bantuan vitamin.

Baca Juga :  Balita Hilang Terseret Arus di Lombok Timur

Hingga berita ini ditayangkan, pihak pemerintah provinsi dan pelabuhan belum memberikan keterangan resmi terkait permasalahan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *