BeritaBudayaDaerahEdukasiHaji

Hari Ke-4 Penuh Ilmu: TGH. Sahri Ramadhan Jelaskan Detail Larangan Ihram kepada Calon Haji Narmada

×

Hari Ke-4 Penuh Ilmu: TGH. Sahri Ramadhan Jelaskan Detail Larangan Ihram kepada Calon Haji Narmada

Share this article

NARMADA, LOMBOK BARAT – Suasana khidmat dan penuh perhatian mewarnai hari keempat pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji di Kecamatan Narmada, Kamis (17/4/2025). Tampil sebagai pemateri, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Mustafa, Tgh. Sahri Ramadhan, MH, mengupas tuntas materi krusial terkait larangan-larangan ihram bagi calon jamaah haji.

Bertempat di lokasi yang telah ditentukan, ratusan calon jamaah haji dari berbagai penjuru Kecamatan Narmada tampak antusias menyimak setiap penjelasan yang disampaikan oleh Tgh. Sahri Ramadhan. Dengan gaya penyampaian yang lugas dan mudah dipahami, beliau menguraikan satu per satu larangan yang wajib dihindari setelah seseorang berniat ihram untuk haji maupun umroh.

“Setelah kita mengucapkan niat, maka ada batasan-batasan yang harus kita patuhi,” ujar Tgh. Sahri mengawali pemaparannya. Beliau kemudian merinci larangan-larangan ihram yang berlaku bagi laki-laki dan perempuan, di antaranya adalah tidak mengenakan pakaian yang dijahit, menutup kepala bagi laki-laki, menutup wajah bagi perempuan, mencukur rambut atau bulu badan, memotong kuku, menggunakan wewangian, berburu binatang, melangsungkan akad nikah, berhubungan badan, serta bermesraan.

Baca Juga :  Polda NTB Tinjau Pospam Batulayar, Tekankan Profesionalisme Polri

Lebih lanjut, Tgh. Sahri juga mengingatkan para calon jamaah tentang larangan-larangan lain yang perlu diperhatikan selama menjalankan ibadah haji dan umroh. “Selain larangan yang terkait pakaian dan perbuatan tertentu, kita juga dilarang melakukan maksiat, bertengkar, memotong pohon di tanah haram, berbuat fasiq, dan berbantah-bantahan,” tegasnya.

Secara spesifik, beliau juga menjelaskan perbedaan larangan ihram antara jamaah laki-laki dan perempuan. “Bagi bapak-bapak, tidak diperkenankan mengenakan pakaian biasa dan sepatu yang menutup tumit serta mata kaki. Sementara bagi ibu-ibu, dilarang memakai kaus tangan dan menutup wajah,” jelas Tgh. Sahri.

Tidak hanya membahas larangan, Tgh. Sahri Ramadhan juga memberikan bekal penting lainnya kepada para calon jamaah. Beliau menyampaikan tentang pentingnya memperbanyak zikir dan doa selama pelaksanaan ibadah haji. “Manfaatkan setiap waktu di tanah suci untuk berzikir dan memanjatkan doa kepada Allah SWT,” imbaunya.

Baca Juga :  Kasus LPG Oplosan Sumbawa Barat Dilimpahkan ke Kejaksaan

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menekankan pentingnya husnuzzon atau berbaik sangka, baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama jamaah. “Dengan berprasangka baik, hati kita akan lebih tenang dan ibadah kita akan lebih khusyuk,” tuturnya.

 

Sebagai penutup, Tgh. Sahri menginformasikan kepada para calon jamaah tentang mawadiul ijabah atau tempat-tempat mustajab untuk berdoa di tanah suci, baik di Madinah, Makkah, maupun di sekitar wilayah haram lainnya. Informasi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para jamaah untuk lebih memaksimalkan ibadah mereka.

Bimbingan Manasik Haji yang diselenggarakan di Kecamatan Narmada ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam kepada para calon jamaah, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar, khusyuk, dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Antusiasme dan keseriusan para peserta menjadi cerminan harapan untuk meraih haji yang mabrur.

Baca Juga :  Sinergi TNI-Polri dan Masyarakat, Aksi Bersih Pantai Hilal Warnai Perayaan Melasti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *