Mataram – Rangkaian Hari Jadi ke-22 Puskor Hindunesia NTB resmi ditutup dengan suksesnya pelaksanaan Lomba Catur yang berlangsung di Aula Kampus Saraswati Mataram, Minggu (13/4). Lomba ini diikuti puluhan pecatur dari berbagai daerah di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Ketua Dekorwil NTB Puskor Hindunesia, I Komang Puspita, mengungkapkan bahwa awalnya lomba ini hanya diperuntukkan bagi Relawan Dharma (Radhar) di sekitar Mataram. Namun karena tingginya antusiasme dari para pecatur di luar komunitas Radhar, panitia memutuskan untuk membuka kesempatan seluas-luasnya bagi peserta umum.
“Awalnya hanya untuk menjaring bibit dari kalangan Radhar, tapi permintaan dari luar begitu banyak, akhirnya kita buka untuk umum,” ujar Komang Puspita.
Agar kompetisi berjalan profesional dan berbobot, panitia menggandeng Percasi Kota Mataram. Percasi bertindak dalam pelaksanaan Technical Meeting, pengawasan aturan permainan, menjadi wasit, hingga menjadi juri dalam penetapan pemenang. Lomba ini menggunakan sistem Swiss 5 Babak dengan timer 15 menit per pemain.
Ketua Panitia Hari Jadi ke-22 Puskor Hindunesia, IM. Putu Sudiartha H., S.Si, MBA, M.AP, dalam sambutannya menyampaikan bahwa lomba ini bertujuan untuk memeriahkan hari jadi Puskor, bukan ajang resmi peningkatan peringkat master. Meski begitu, peserta yang hadir tidak hanya dari kalangan pemula, melainkan juga pecatur berpengalaman, termasuk yang pernah menjadi juara tingkat provinsi di era 1980-an.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan hadiah berupa trofi, piagam, dan uang tunai dengan total jutaan rupiah. Trofi dan piagam akan diserahkan pada acara puncak Hari Jadi Puskor Hindunesia pada 27 April mendatang, sedangkan uang tunai langsung diberikan usai pengumuman pemenang, terutama untuk memudahkan peserta dari luar Kota Mataram.
Tujuh pemenang terbaik dalam lomba ini adalah:
1.Syarifudin
2.Didi Rahmadi
3.Lalu Irawan
4.Haji Aminudin
5.Hardi Gdek
6.Christian Hadi Candra
7.Tamhid Kody
Wakil Ketua Percasi Mataram yang juga bertugas sebagai wasit, I Nyoman Sadi, mengapresiasi kegiatan ini dan berharap agar Puskor Hindunesia dapat mengadakan lomba catur secara berkala dan dengan skala yang lebih besar di masa mendatang.
“Kami harap kegiatan seperti ini rutin dilakukan, agar pembinaan pecatur lokal bisa lebih hidup,” tuturnya.