Mataram, NTB – Suasana hangat dan penuh harapan mewarnai pertemuan antara Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, dengan Konsul Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens, Kamis (10/4/2025). Bertempat di ruang kerja gubernur, keduanya tampak antusias membahas potensi kolaborasi yang lebih erat antara NTB dan Australia.
Gubernur Iqbal, dengan latar belakang diplomatiknya yang kuat, menyambut baik kunjungan Konsul Jenderal Stevens. Ia meyakini bahwa kesamaan pengalaman di dunia diplomasi akan menjadi jembatan emas untuk membangun komunikasi yang efektif dan menghasilkan kerja sama yang konkret. Sektor pariwisata, industri, dan agrikultur menjadi fokus utama dalam diskusi tersebut, di mana Gubernur Iqbal berharap Australia dapat berperan aktif dalam pengembangan berbagai subsektor di NTB.
Lebih jauh, Gubernur yang akrab disapa Miq Iqbal ini tak hanya berbicara soal investasi materiil. Ia juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di NTB. “Kami sangat berharap pemerintah Australia dapat turut serta dalam peningkatan kualitas SDM, baik bagi masyarakat umum maupun aparatur pemerintahan di NTB,” ujarnya dengan nada penuh harap.
Gayung bersambut, Miq Iqbal juga membuka pintu lebar bagi para investor Australia yang tertarik mengembangkan pariwisata berkualitas di NTB. “Jika ada investor yang tertarik pada pengembangan pariwisata berkualitas, seperti pembangunan vila dan hotel mewah, Pemprov NTB akan memberikan dukungan penuh,” tegasnya.
Tak berhenti di situ, Miq Iqbal juga memaparkan visi strategisnya untuk meningkatkan konektivitas udara di NTB. Salah satu langkah krusial adalah mendorong peningkatan volume ekspor-impor barang, yang diyakini akan berimplikasi positif pada peningkatan kapasitas kargo pesawat. Sebuah konsep unik pun diperkenalkan: “Honorary Guest” bagi para pengunjung asal sister provinsi NTB di Australia. “Siapa pun yang datang dari sister provinsi NTB akan kami perlakukan sebagai tamu kehormatan. Mereka akan mendapat potongan harga spesial di hotel dan restoran, antara 5 hingga 10 persen,” jelasnya antusias.
Upaya mempererat tali persaudaraan tak hanya terbatas pada aspek ekonomi. Miq Iqbal juga menawarkan program relawan pertukaran budaya ke sekolah-sekolah di NTB. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan kesempatan berharga bagi pelajar untuk berinteraksi langsung dengan penutur asli bahasa Inggris, sekaligus memberikan pengalaman budaya yang mendalam bagi para relawan dari Australia.
Mengulas sejarah panjang hubungan baik antara Indonesia dan Australia, mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki ini menyampaikan apresiasinya atas dukungan Australia sejak awal kemerdekaan Indonesia. “Australia adalah negara pertama yang merekomendasikan Indonesia masuk ke Dewan Keamanan PBB. Tidak ada yang memahami Indonesia lebih baik daripada Australia, begitu pula sebaliknya,” pungkasnya dengan nada bangga.
Sementara itu, Konsul Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens, menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Gubernur Iqbal pada Februari lalu. “Anda pernah menjadi diplomat, jadi selamat atas pelantikan Anda sebagai Gubernur. Ini adalah proyeksi karier yang sangat mengesankan,” ujarnya dengan senyum tulus.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab ini menjadi sinyal positif bagi peningkatan kerja sama antara NTB dan Australia di berbagai bidang. Dengan latar belakang diplomatik yang dimiliki Gubernur Iqbal, harapan akan terjalinnya kolaborasi yang lebih erat dan saling menguntungkan semakin menguat. Bumi Lombok pun bersiap menyambut babak baru dalam hubungannya dengan Negeri Kanguru.
