Mataram – Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947, umat Hindu di Kota Mataram bersiap menggelar Parade Ogoh-Ogoh, sebuah tradisi tahunan yang selalu dinanti. Tahun ini, parade memiliki makna lebih mendalam karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Demi menjaga harmoni dan toleransi antarumat beragama, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Mataram memastikan parade berlangsung dengan sejumlah penyesuaian agar tidak mengganggu ibadah umat Muslim yang menjalankan puasa.
Ketua PHDI Kota Mataram, Made Merta Arta, S.H., M.H., menegaskan bahwa parade akan diadakan dengan tetap mengutamakan nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan.
“Kami sangat menghormati saudara-saudara Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Oleh karena itu, pelaksanaan Parade Ogoh-Ogoh tahun ini telah disesuaikan agar tidak mengganggu jalannya ibadah Ramadan,” ujarnya.
Parade Ogoh-Ogoh dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 28 Maret 2025, dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Mataram melalui Surat Edaran Nomor: 100.3.4.3/1121/SETDA/II/2025. Surat edaran tersebut mengatur berbagai kegiatan yang berlangsung selama Ramadan, Hari Raya Idul Fitri, Lebaran Ketupat, serta Hari Raya Nyepi.
* Waktu Pelaksanaan – Parade akan berlangsung pukul 09.00 hingga 16.00 WITA untuk menghindari waktu berbuka puasa.
* Ukuran Ogoh-Ogoh – Tinggi maksimal 4 meter agar tidak mengganggu infrastruktur seperti kabel listrik dan komunikasi.
* Peserta – Hanya diperbolehkan dari wilayah administratif Kota Mataram.
* Perang Api – Tradisi ini harus selesai sebelum pukul 17.30 WITA.
* Keamanan – Peserta dilarang membawa senjata tajam, petasan, minuman keras, dan benda berbahaya lainnya.
* Sekolah – Tidak diperbolehkan mengeluarkan Ogoh-Ogoh untuk pawai.
Ketua PHDI Kota Mataram, Made Merta Arta, S.H., M.H., mengucapkan selamat atas dilantiknya Wali Kota Mataram Mohan Roliskana dan Wakil Wali Kota TGH Mujiburrahman.
“PHDI mendukung visi dan misi beliau demi kemajuan Kota Mataram. Kami berharap kebersamaan antarumat beragama semakin erat dan program-program pemerintah dapat berjalan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Made Merta Arta juga berharap parade ini tetap berjalan dengan semarak tanpa mengurangi esensi tradisi yang telah berlangsung turun-temurun.
“Kami mengajak seluruh umat Hindu di Kota Mataram untuk menjaga ketertiban dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan, sehingga perayaan ini dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan tetap menghormati saudara-saudara kita yang sedang berpuasa,” tambahnya.
Dengan adanya pengaturan ini, Parade Ogoh-Ogoh diharapkan tetap menjadi ajang pelestarian budaya yang mempererat kerukunan antarumat beragama di Kota Mataram.