Mataram – Puskor Hindunesia Dekorwil NTB sukses menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) tahun kerja 2025-2030. Acara yang berlangsung di Kampus Saraswati Mataram pada Minggu, 26 Januari 2025, ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Bhimas Hindu Kemenag NTB, Rektor IAHN Gde Pudja Mataram selaku Ketua Dosen Hindu Indonesia (DHI) NTB, serta para Ketua Ormas Hindu tingkat provinsi yang turut hadir.
Rakerwil ini dibuka langsung oleh Ketua Umum Dekornas Puskor Hindunesia, DR (HC) Ida Bagus Ketut Susena, S.Kom, yang menyampaikan pentingnya peran Puskor dalam mempersatukan umat dan meningkatkan kontribusi bagi masyarakat.
Kesuksesan Rakerwil ini tidak lepas dari peran IM. Putu Sudiartha H., SSi, MBA, M.AP, selaku Ketua Panitia yang menjadi ujung tombak dalam penyelenggaraan acara. Pidato laporannya menjadi salah satu momen menarik yang menyita perhatian peserta.
Dalam sambutannya, IM. Putu Sudiartha H. menegaskan bahwa acara ini sepenuhnya didanai dari sumbangan internal anggota Puskor Hindunesia NTB, tanpa mengandalkan bantuan pihak luar, baik dari pemerintah, anggota dewan, perusahaan, maupun tokoh masyarakat.
“Kami ingin membiasakan diri berbuat apa adanya, tidak memaksakan diri, namun tetap ikhlas. Tempat mewah tidak menjamin program kerja akan berjalan dengan baik, tetapi keikhlasan dan tekad pengurus dalam ngayah yang akan menentukan keberhasilan program bagi umat,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan harapan agar organisasi-organisasi Hindu di NTB bisa bersinergi dan menghindari perpecahan akibat konflik pribadi antaroknum pengurus.
“Di NTB ini, sering kali saya melihat jika satu ormas mengadakan acara, ormas lain enggan hadir meskipun diundang, hanya karena ada ketidakharmonisan di antara oknum pengurusnya. Saya sadar, pernyataan ini mungkin akan menjadi bumerang bagi saya, tetapi saya lebih memilih untuk berbicara jujur demi kebaikan bersama,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa ngayah tidak harus selalu melalui organisasi, tetapi bisa dilakukan secara mandiri. Namun, dengan berada di dalam organisasi, jangkauan ngayah bisa lebih luas dan berdampak lebih besar.
Di akhir pidatonya, IM. Putu Sudiartha H. menutup dengan sebuah pantun penuh makna:
“Tujuan umat Hindu Atman dan Brahman bersatu
Untuk mencapai itu, beryadnya dan berserahlah kepada-Nya
Jika umat Hindu telah bersatu
Nilai jual tinggi akan kita punya.”
Dengan suksesnya Rakerwil Puskor Hindunesia NTB, harapan besar muncul agar umat Hindu di NTB semakin solid dalam ngayah dan bersinergi untuk kemajuan bersama.