Kediri, Lombok Barat – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman kesehatan, terutama di musim penghujan dan cuaca yang tidak menentu seperti saat ini. Guna menekan angka kasus DBD, sinergi lintas sektor digalakkan di Kecamatan Kediri, Lombok Barat. Tim Puskesmas Banyumulek bersama Tim Penggerak PKK Kecamatan, Tim Kecamatan, dan perangkat Desa Banyumulek menggelar gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Dusun Kerangkeng pada tanggal 21 Januari 2025.
Kegiatan PSN ini merupakan wujud kepedulian dan pembinaan kepada masyarakat. Ketua TP PKK Kecamatan Kediri, Hj. Hamdatun Khaer, menekankan pentingnya interaksi langsung dengan masyarakat. “Salah satu bentuk kepedulian dan program pembinaan kami kepada masyarakat, yaitu mengajak menghimbau masyarakat secara tatap muka agar mau menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat sehingga terhindar dari penyakit termasuk demam berdarah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hj. Hamdatun Khaer menekankan pentingnya keberlanjutan program. “Jangan sampai suatu kegiatan program hanya bagus ketika seremoni saja tanpa ada keberlanjutan. Program G1R1J harus berkesinambungan,” tegasnya. Hal ini menunjukkan komitmen TP PKK dalam mengawal program pencegahan DBD secara berkelanjutan.
Kepala Puskesmas Banyumulek, dr. Qudusiyah, memaparkan data kasus DBD yang perlu diwaspadai. “Selama tahun 2024 tercatat ada 49 kasus dan di Januari 2025 sampai dengan tanggal 18 Januari 2025, sudah tercatat ada 5 kasus,” ungkapnya. Data ini menjadi dasar urgensi dilaksanakannya kegiatan PSN secara intensif.
dr. Qudusiyah juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif masyarakat Dusun Kerangkeng dalam kegiatan PSN. “Alhamdulillah kegiatan PSN di Dusun Kerangkeng berjalan lancar dimana masyarakat mau mendengar dan menerima ajakan untuk menerapkan strategi pencegahan demam berdarah melalui 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur plus kebiasaan bersih lingkungan dll),” tuturnya.
Camat Kediri yang dihubungi melalui telepon, turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Beliau menekankan pentingnya upaya dan kepedulian bersama dalam pencegahan DBD. “Diperlukan upaya dan kepedulian bersama dari semua pihak dalam pencegahan kasus demam berdarah. Tidak bisa hanya tim kesehatan saja, atau tim kecamatan saja melainkan masyarakat pun harus bisa melakukan hal preventif dengan menerapkan lingkungan bersih dan sehat,” ungkapnya.
Kegiatan PSN ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat, sehingga dapat menekan angka kasus DBD di Kecamatan Kediri. Sinergi antara Puskesmas, TP PKK, pemerintah kecamatan, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.