BeritaDaerahEdukasiEkonomiPemerintahanTerkini

Anggota Komisi V FPKS Ajak Pemerintah Gotong Royong Bangun Desa

×

Anggota Komisi V FPKS Ajak Pemerintah Gotong Royong Bangun Desa

Share this article

Lombok, 15 Januari 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Desa Nasional yang jatuh pada tanggal 15 Januari, Anggota DPR RI Komisi V Abdul Hadi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Pemilihan NTB 2 (Pulau Lombok), mengajak seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat untuk bergotong royong dalam membangun desa. “Pembangunan desa adalah langkah fundamental untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan, yang merupakan tantangan utama bangsa Indonesia,” ungkap Abdul Hadi di tengah kesibukannya di Dapil Lombok.

Hari Desa Nasional sendiri memiliki makna yang mendalam dan ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2024 sebagai bentuk apresiasi terhadap peran strategis desa dalam pembangunan nasional. Desa bukan hanya bagian dari sejarah Indonesia, tetapi juga fondasi masa depan yang harus diperkuat. “Desa memiliki potensi besar, tetapi kesenjangan ekonomi antara desa dan kota menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani,” jelas Abdul Hadi.

Menurut data terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di desa pada tahun 2024 masih mencapai 13,3 persen, lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan di perkotaan yang berada pada angka 7,5 persen. Pendapatan per kapita masyarakat desa juga tercatat lebih rendah hingga 40 persen dibandingkan masyarakat perkotaan. Data ini menunjukkan bahwa meskipun pembangunan sudah berjalan, kesenjangan antara desa dan kota tetap signifikan.

Baca Juga :  Polres Lombok Barat Intensifkan Patroli Jelang Pemilukada 2024

Abdul Hadi menyambut baik komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pembangunan desa sebagai salah satu prioritas utama dalam Asta Cita ke-6: “Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.” Ia menegaskan bahwa pembangunan desa memerlukan pendekatan kolaboratif, dengan melibatkan seluruh sektor pemerintah dan masyarakat dalam semangat gotong royong. “Kami menekankan pentingnya sinergitas Kementerian Desa dengan seluruh kementerian terkait dalam membangun desa, seperti Kementerian Pertanian, PUPR, Perumahan, Perikanan dan Kelautan, Kesehatan, dan lainnya, untuk ikut berperan dalam menjalankan Asta Cita ke-6 ini,” ungkap Abdul Hadi.

Menurut Abdul Hadi, peningkatan pendapatan masyarakat desa harus menjadi salah satu fokus utama. Program pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil dan menengah, pelatihan keterampilan, dan optimalisasi potensi sumber daya alam desa perlu terus digalakkan. Dengan membuka akses yang lebih luas terhadap modal dan pasar, masyarakat desa diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup mereka secara signifikan.

Baca Juga :  Balap Liar Resahkan Warga Sekotong, Polisi Gelar Patroli

Selain itu, peningkatan kualitas hidup masyarakat desa juga sangat penting. Abdul Hadi menyoroti pentingnya akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan air bersih sebagai komponen dasar dalam menciptakan masyarakat desa yang sejahtera. Program-program pemerintah harus diarahkan untuk memastikan setiap individu di desa memiliki akses yang layak terhadap kebutuhan dasar ini.

Tidak kalah penting, pelibatan masyarakat dalam proses pembangunan desa harus diperkuat. Abdul Hadi menggarisbawahi bahwa masyarakat desa harus memiliki ruang untuk menyuarakan kebutuhan dan aspirasi mereka. Proses pembangunan yang inklusif hanya dapat tercapai jika masyarakat merasa menjadi bagian aktif dari perubahan yang terjadi di lingkungannya.

Lebih lanjut, efisiensi dalam pengelolaan keuangan desa juga menjadi tantangan yang perlu ditangani. Dengan alokasi dana desa yang besar, pengelolaan yang transparan dan akuntabel menjadi kunci agar dana tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. “Kami menekankan pentingnya pelatihan dan pendampingan bagi aparatur desa untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola anggaran,” ungkap Abdul Hadi.

Baca Juga :  Antisipasi 3C, Polsek Sekotong Gencarkan Patroli di Obyek Wisata

Terakhir, peningkatan kualitas infrastruktur desa juga harus menjadi perhatian utama. Jalan, jembatan, jaringan listrik, dan telekomunikasi adalah infrastruktur dasar yang harus ditingkatkan untuk membuka aksesibilitas desa ke berbagai peluang ekonomi, pendidikan, dan layanan publik lainnya. Infrastruktur yang baik akan mendorong konektivitas dan memperkuat hubungan antara desa dan kota, sehingga potensi desa dapat lebih optimal dimanfaatkan.

Dalam penutup pernyataannya, Abdul Hadi menyampaikan bahwa Hari Desa Nasional bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk merefleksikan komitmen bersama dalam membangun desa. “Kita tidak bisa membangun Indonesia tanpa membangun desa. Dengan gotong royong, saya yakin kita bisa mewujudkan desa-desa yang maju, mandiri, dan sejahtera,” ujar politisi PKS asal Lombok ini.

Melalui semangat gotong royong dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan, pembangunan desa diharapkan dapat menjadi pilar utama menuju Indonesia Emas 2045.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *