Mataram – Bencana bisa datang kapan saja dan di mana saja. Menyadari hal tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram menggelar pelatihan teknis potensi SAR untuk pertolongan di permukaan air. Pelatihan yang berlangsung selama enam hari ini diikuti 50 peserta dari berbagai instansi dan organisasi di NTB.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membekali tim Potensi SAR dengan pengetahuan dan keterampilan dalam pertolongan kecelakaan di air,” jelas Ida Bagus Surya Wirawan, Kasi Sumber Daya Basarnas Mataram selaku ketua panitia, Rabu (9/10).
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan Potensi SAR dalam menghadapi bencana, khususnya di wilayah perairan NTB yang rawan. Materi pelatihan disampaikan oleh 10 instruktur dari Kantor Basarnas Mataram dan dipantau langsung oleh observer dari Kantor Pusat Basarnas.
Mochammad Hernanto, Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Tata Laksana Basarnas pusat, mengungkapkan pentingnya peran Potensi SAR dalam mendukung tugas Basarnas. “Dengan keterbatasan personel, Basarnas membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Potensi SAR, ” ujarnya.
Hernanto menekankan pentingnya kesamaan visi dan misi dalam menjalankan tugas kemanusiaan. “Melalui pelatihan ini, kita berbagi ilmu, menyamakan SOP, dan meningkatkan kemampuan teknis agar pertolongan dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan efektif,” paparnya.
Wali Kota Mataram yang diwakili Plt Kepala BPBD Kota Mataram, Irwan Rahadi, mengapresiasi pelatihan ini. Ia menyebut NTB sebagai daerah rawan bencana, baik bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh aktivitas manusia. “Ancaman musibah tidak hanya terjadi di darat, tetapi juga di laut dan udara. Maka, kita harus siap,” tegasnya.
Pelatihan ini mencakup materi di kelas yang dilaksanakan di Hotel Lombok Plaza dan Asrama Haji, serta pelatihan lapangan di Kolam Renang Anjani dan Pantai Loang Baloq. Diharapkan pelatihan ini dapat menghasilkan tim Potensi SAR yang tangguh dan profesional dalam menyelamatkan jiwa manusia.