Lombok Timur, 4 Oktober 2024 – Tim SAR gabungan masih berupaya keras mencari Kaifat Rafi Mubarok (16), seorang pendaki asal Jakarta yang dilaporkan jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani pada Minggu, 29 September 2024. Insiden ini terjadi di punggungan menuju pelawangan, saat korban terperosok ke dalam jurang yang dikenal terjal dan berbahaya.
Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, menjelaskan bahwa pencarian terus dilakukan dengan intensitas tinggi. “Kami menggunakan metode pencarian manual dan teknologi canggih, seperti drone thermal, untuk memperluas area pencarian dan menjangkau tempat-tempat yang sulit diakses secara fisik,” kata Wahyu, Jumat (4/10). Drone ini diharapkan mampu mendeteksi keberadaan korban dengan memanfaatkan suhu tubuh yang tertangkap oleh kamera inframerah.
Tak hanya mengandalkan teknologi, dua personel SAR juga telah dikerahkan ke tebing yang diduga menjadi lokasi jatuhnya Kaifat. Tebing tersebut memiliki kedalaman mencapai 500 meter, menjadikannya medan yang sangat berbahaya dan membutuhkan kehati-hatian ekstra. “Proses pencarian manual tetap dilakukan, meski medan sangat sulit dan curam,” tambah Wahyu.
Hingga sore hari ini, belum ada tanda-tanda yang mengarah pada lokasi korban. Pencarian akan dilanjutkan esok pagi, dengan harapan cuaca lebih bersahabat dan mempermudah proses penyisiran.
Cuaca yang tak menentu dan medan terjal menjadi tantangan besar bagi tim SAR. Di wilayah pegunungan seperti Rinjani, perubahan cuaca yang cepat dapat memengaruhi visibilitas dan keselamatan tim pencari. Namun, mereka tetap optimis dan fokus dalam menjalankan misi kemanusiaan ini.
Masyarakat dan komunitas pendaki juga turut memantau perkembangan pencarian ini dengan penuh harap. Doa dan dukungan terus mengalir bagi keselamatan Kaifat dan keberhasilan tim SAR yang tak kenal lelah.
Peristiwa ini kembali mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan saat mendaki di medan ekstrem seperti Gunung Rinjani, yang terkenal akan keindahannya namun juga penuh tantangan bagi para pendaki.
