Lombok Barat – Sebuah terobosan inovatif di bidang pelayanan kesehatan telah dilakukan oleh Lapas Kelas IIA Lombok Barat. Program unggulan “Perda Tilang” (Perawat Datang Sakit Hilang) dan “KSS” (Kelompok Sadar Sehat) berhasil menekan angka warga binaan yang sakit secara drastis hingga 54%.
Data rekam medis Klinik Pratama Lapas Lombok Barat menunjukkan penurunan signifikan pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Kepala Seksi Binadik Lapas Lombok Barat, Tajudinur, mengungkapkan, “Program Perda Tilang dan KSS memberikan manfaat dan dampak yang sangat signifikan, meskipun jumlah warga binaan meningkat 12% dari tahun sebelumnya.”
Pada tahun 2023, dengan jumlah warga binaan sekitar 1638 orang, data rekam medis mencapai 2161 orang. Namun, per 19 September 2024, dengan jumlah warga binaan mencapai 1862 orang, jumlah warga binaan yang mengeluhkan sakit hanya 1239 orang, atau penurunan sebesar 45%.
Kalapas Lombok Barat, M Fadli, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Binadik atas komitmen dan konsistensi mereka dalam memberikan pelayanan maksimal kepada warga binaan. “Alhamdulillah, apresiasi setinggi-tingginya untuk jajaran Kasi Binadik dan kawan-kawan,” ungkap Kalapas Fadli.
Kedua program ini dibentuk sebagai upaya optimalisasi penanganan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas SDM jajaran Lapas Lombok Barat. Kalapas Fadli menegaskan, “Kami ingin memastikan seluruh warga binaan mendapatkan perawatan lebih intensif sesuai dengan Pedoman Petunjuk Teknis Penanganan Pelayanan Kesehatan WBP di Lapas Kelas IIA Lombok Barat.”
Lapas Kelas IIA Lombok Barat terus berbenah dan melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di lingkungannya. Keberhasilan program Perda Tilang dan KSS menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi warga binaan.