Mataram, NTB – Setelah aksi demonstrasi oleh Himpunan Mahasiswa NTB yang berlangsung di depan Kantor DPRD NTB pada Jumat, 23 Agustus 2024, aparat TNI-Polri bersama masyarakat setempat bahu-membahu membersihkan lingkungan yang kotor dan berantakan akibat aksi tersebut. Tindakan cepat ini menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap kebersihan kota, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat dan aparat keamanan.
Pasca-demonstrasi, petugas dari Korem 162/Wira Bhakti dan Polda NTB yang bertugas mengamankan aksi unjuk rasa, segera turun tangan untuk membersihkan sisa-sisa sampah yang ditinggalkan oleh para demonstran. Mereka tidak bekerja sendirian, masyarakat yang melintas di sekitar lokasi juga turut serta dalam upaya pembersihan, menunjukkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Komandan Rayon Militer 1606-01/Mataram, Kapten Inf Jamuhur, memimpin langsung proses pembersihan tersebut. Dengan penuh semangat, ia mengarahkan anggotanya dan masyarakat untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan, mulai dari kertas, plastik, hingga spanduk yang ditinggalkan. “Ini adalah tanggung jawab kita bersama, baik aparat maupun masyarakat, untuk memastikan bahwa kota kita tetap bersih dan nyaman setelah adanya kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Kapten Jamuhur juga menekankan bahwa kepedulian terhadap kebersihan lingkungan seharusnya tidak hanya muncul dalam situasi pasca-demonstrasi, tetapi menjadi kebiasaan yang terjaga dalam kehidupan sehari-hari. Ia berharap, dengan adanya contoh dari TNI, Polri, dan masyarakat dalam membersihkan lingkungan, para demonstran dan masyarakat luas dapat lebih disiplin dalam menjaga kebersihan, terutama saat menggelar aksi di ruang publik.
Pembersihan lingkungan ini bukan hanya sekadar upaya untuk memulihkan keindahan kota, tetapi juga sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat dan demonstran akan pentingnya menjaga kebersihan. Semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh TNI, Polri, dan masyarakat di Mataram diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Aksi ini menegaskan bahwa dalam menyuarakan aspirasi, setiap individu juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan nyaman. Dengan demikian, masyarakat dan aparat keamanan dapat terus bersinergi dalam menjaga keindahan kota Mataram, sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dan kepedulian sosial.