Lombok Timur, NTB – Kodim 1615/Lombok Timur telah mengukir sejarah baru dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan meluncurkan Stasiun Pupuk Organik Cair Tani Lestari dan Demplot Budidaya Jagung di Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, pada Senin, 19 Agustus 2024. Langkah ini tidak hanya mencerminkan komitmen TNI-AD dalam mendukung inovasi pertanian, tetapi juga memberikan solusi bagi tantangan ketersediaan pupuk yang kerap dihadapi petani.
Stasiun Pupuk Organik Cair Tani Lestari diperkenalkan sebagai inisiatif strategis yang dirancang untuk meringankan beban petani, terutama dalam hal biaya pupuk di awal musim tanam. Dengan keberadaan stasiun ini, para petani kini dapat mengakses pupuk secara bertahap sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman mereka. Ini memungkinkan pengelolaan keuangan yang lebih efektif serta memastikan ketersediaan pupuk berkualitas tinggi yang lebih terjangkau dan mudah didapat melalui jaringan Kodim dan Koramil terdekat.
Peluncuran stasiun ini merupakan bagian integral dari Program TMMD 121 yang memprioritaskan ketahanan pangan di Lombok Timur. Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi, Kodim 1615/Lotim terus melakukan inovasi dalam praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pupuk Organik Tani Lestari, yang menjadi produk unggulan dari stasiun ini, berbahan dasar rumput laut lokal jenis E. Cottoni dan Spinosum yang diperoleh dari pesisir Lombok Timur serta wilayah lain di NTB dan Bali. Dengan kandungan C-Organic yang mencapai 43%, pupuk ini diformulasikan khusus untuk tanah podsolik clay-sand di NTB, yang dikenal sulit ditanami. Pupuk ini mampu meningkatkan kesuburan tanah sekaligus melindungi tanaman dari serangan hama. Inisiatif ini juga memperkuat hubungan antara masyarakat pesisir yang mengumpulkan rumput laut dengan para petani, melalui mediasi aktif oleh TNI-AD.
Demplot Budidaya Jagung Hybrida yang menggunakan Pupuk Tani Lestari di Pringgabaya Utara telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sebelumnya, uji coba di Gunung Malang, Pringgabaya, juga memperlihatkan bahwa pupuk ini dapat meningkatkan produktivitas jagung secara signifikan.
Dalam pidatonya, Danrem 162/WB, Brigjen TNI Agus Bhakti, S.I.P, M.I.P., M.Han., menekankan pentingnya peluncuran ini sebagai tonggak dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di NTB. “Stasiun Pupuk Tani Lestari adalah langkah strategis yang memudahkan petani dalam mengakses pupuk berkualitas dengan cara yang lebih efisien,” ujar Brigjen Agus Bhakti.
Dandim 1615/Lotim, Letkol Inf. Bayu Sigit Dwi Untoro, menambahkan bahwa pupuk organik berbasis rumput laut ini tidak hanya merupakan inovasi di bidang pertanian, tetapi juga simbol sinergi antara masyarakat pesisir dan petani. “Melalui kerja sama ini, kita bersama-sama dapat mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan yang lebih baik,” kata Letkol Bayu.
Prestasi ini menambah daftar keberhasilan Lombok Timur dalam sektor pertanian, setelah sebelumnya pada tahun 2019 dan 2021, petani setempat berhasil memproduksi jagung food grade pertama di Indonesia dengan kadar aflatoksin rendah. Peluncuran Stasiun Pupuk Tani Lestari ini menandai kemajuan signifikan dalam upaya mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan berkelanjutan di Lombok Timur dan NTB.