Lombok Barat, NTB – Di balik jeruji besi Lapas Lombok Barat, para narapidana (Napi) Hindu dengan penuh semangat dan khidmat melaksanakan ibadah persembahyangan di Pura Padmasana Bajra Satwa. Hal ini merupakan wujud komitmen Lapas Lombok Barat dalam mendukung kebebasan beragama dan upaya pembinaan rohani bagi para Napi.
Setiap hari, para Napi Hindu dengan kesadaran dan tanpa paksaan, melangkahkan kaki menuju Pura untuk memanjatkan doa dan memohon ketenangan hati. Pemandangan ini menjadi bukti nyata bahwa di balik jeruji besi, mereka tetap memiliki hak untuk menjalankan ibadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
“Sehari-hari memang seperti ini, mereka yang melaksanakan ibadah tanpa ada paksaan dari siapapun, semata-mata hanya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,” ungkap Tajudinur, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) Lapas Lombok Barat.
Melihat semangat para Napi dalam beribadah, Kepala Lapas Lombok Barat, M Fadli, memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada jajarannya yang telah aktif dalam memberikan motivasi dan memfasilitasi para Napi dalam melaksanakan ibadahnya.
“Semoga dengan lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, dapat membawa kebaikan dan perubahan perilaku menjadi lebih baik, sehingga ketika mereka bebas nanti mereka menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan selalu menjunjung nilai-nilai kebaikan,” tutur M Fadli.
Upaya pembinaan rohani ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Lombok Barat dalam membantu para Napi untuk kembali ke jalan yang benar dan menjadi pribadi yang lebih baik. Diharapkan, dengan kedekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, para Napi dapat menemukan ketenangan hati dan semangat untuk memulai hidup baru setelah bebas dari masa hukumannya.
Lapas Lombok Barat terus berkomitmen untuk memberikan kesempatan bagi para Napi untuk membangun komunitas rohani yang positif dan mendekatkan diri kepada Tuhan YME, meskipun dengan keterbatasan yang ada di balik jeruji besi. Hal ini menjadi bukti bahwa Lapas Lombok Barat bukan hanya tempat untuk menghukum, tetapi juga tempat untuk membimbing dan mengantarkan para Napi menuju masa depan yang lebih cerah.
