Mataram, NTB – Ancaman Resistensi Antimikroba (AMR) di Nusa Tenggara Barat (NTB) kian memprihatinkan. Hal ini mendorong Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat NTB untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersama-sama memerangi AMR.
AMR merupakan kondisi di mana mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit, menjadi resisten terhadap obat-obatan yang sebelumnya ampuh untuk mengobatinya. Keadaan ini dapat memperparah dan memperpanjang infeksi, bahkan berujung pada kematian.
Menurut Kepala BBPOM Mataram, Yosef Benyamin Ampun, AMR menjadi salah satu isu kesehatan global yang serius dan membutuhkan perhatian semua pihak. “Penggunaan antimikroba yang tidak rasional, seperti penggunaan antibiotik secara berlebihan dan tidak sesuai resep dokter, menjadi salah satu faktor utama munculnya AMR,” jelas Yosef.
Lebih lanjut, Yosef menghimbau masyarakat untuk selalu mengikuti anjuran dokter dalam penggunaan obat, tidak membeli obat secara bebas, dan menjaga pola hidup sehat. “Masyarakat juga dapat berperan aktif dengan melaporkan temuan obat ilegal atau mencurigakan kepada BBPOM Mataram,” tambahnya.
BBPOM Mataram sendiri, kata Yosef, secara masif melakukan berbagai upaya untuk memerangi AMR, seperti:
Pengawasan pelayanan kefarmasian: BBPOM Mataram melakukan pengawasan terhadap apotek, toko obat, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk memastikan penggunaan antimikroba yang rasional.
Bimbingan teknis advokasi lintas sektor: BBPOM Mataram bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk memberikan edukasi tentang AMR kepada masyarakat.
Joint inspection: BBPOM Mataram bersama-sama dengan instansi terkait lainnya melakukan inspeksi bersama ke tempat-tempat yang berpotensi terjadi penyalahgunaan antimikroba.
Pengedukasian terhadap masyarakat: BBPOM Mataram terus menerus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang AMR melalui berbagai media, seperti seminar, workshop, dan penyebaran informasi melalui media massa.
BBPOM Mataram berharap dengan berbagai upaya ini, masyarakat NTB dapat lebih sadar akan bahaya AMR dan bersama-sama memeranginya. “Mari kita jaga kesehatan kita dengan menggunakan antimikroba secara rasional dan bertanggung jawab,” pesan Yosef.
Bersama-sama, kita lawan AMR dan jaga kesehatan untuk masa depan yang lebih cerah!