Lombok Barat, NTB – Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong merayakan hari jadinya yang ke-13 dengan semarak yang tak terlupakan. Sorotan utama perayaan ini adalah pagelaran peresean yang memukau, sebuah tradisi khas Lombok yang memadukan ketangkasan, keberanian, dan nilai-nilai budaya yang mendalam.
Di balik kemeriahan acara, Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Polda NTB, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan dan kelancaran perayaan ini.
Peresean, yang juga dikenal sebagai ‘perang rotan’, adalah seni bela diri tradisional yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Sasak di Lombok.
Pertarungan antara dua petarung (pepadu) yang menggunakan perisai (ende) dan tongkat rotan (penjalin) sebagai senjata ini bukan hanya sekadar adu kekuatan fisik, melainkan juga perwujudan dari nilai-nilai keberanian, sportivitas, dan penghormatan terhadap lawan.
Dalam pagelaran peresean yang digelar oleh Paguyuban Angin Sayong di Dusun Sayong Baru, Desa Cendi Manik, Kamis (13/6/2024), semangat juang dan ketangkasan para pepadu memukau penonton yang hadir.
Teriakan penyemangat dan tabuhan gendang tradisional mengiringi setiap gerakan lincah para pendekar, menciptakan atmosfer yang sarat dengan energi dan antusiasme.
Kapolsek Sekotong, Iptu I Ketut Suriarta, SH., M.I.Kom., mengungkapkan komitmennya untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan hari jadi Desa Cendi Manik.
“Pengamanan pagelaran peresean ini adalah salah satu upaya kami untuk memastikan masyarakat dapat menikmati acara ini dengan aman dan nyaman,” ungkapnya
Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Cendi Manik bekerja sama dalam mengamankan acara ini. Selain itu, mereka juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban, terutama mengingat cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah tersebut.
Kapolsek juga menegasakan bahwa, terjaganya kondusifitas kegiatan ini tidak terlepas dari kerja sama antara aparat keamanan, pemerintah desa, dan masyarakat. Dalam menjaga keamanan dan kelancaran acara ini.
“Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga demi terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif,” harapnya
Pagelaran peresean di hari jadi Desa Cendi Manik ke-13 ini bukan hanya menjadi ajang perayaan budaya, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.
Semangat juang, keberanian, dan sportivitas yang ditampilkan dalam peresean menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan budaya dan membangun masa depan yang lebih baik.
Perayaan hari jadi Desa Cendi Manik ke-13 ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan.
Dalam semangat kebersamaan dan keamanan, masyarakat Cendi Manik merayakan hari jadinya dengan penuh sukacita, sambil tetap menjaga warisan budaya yang berharga.