Lombok Barat – Sejumlah 50 (Lima puluh) orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Lombok Barat tetap bersemangat menjalani kegiatan program rehabilitasi sosial yang merupakan salah satu program pembinaan kemandirian yang ada di Lapas Lombok Barat yang resmi dibuka pada akhir Maret 2024 lalu.
Menggandeng Konselor Adiksi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Barat, terapi kelompok berupa seminar relapse prevention dan psikoedukasi coping skill diberikan kepada seluruh Klien yang berutujuan untuk menguatkan pemulihan dan melatih Klien untuk lebih baik dalam menyelesaikan permasalahan yang saat ini sedang dirasakan. Selain itu, juga disampaikan tips agar terhindar dari slip dan relapse. Klien juga dilatih untuk menerapkan coping skill dengan beberapa contoh kasus yang disampaikan pemateri.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) Tajudinnur, selaku pejabat yang membidangi program, meminta agar seluruh residen rehab bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan terapi. “Selain untuk menambah wawasan kalian, kegiatan ini juga untuk mempercepat dan menjaga pemulihan diri dari ketergantungan yang namanya narkotika, biar pulihnya bisa konsisten dan berkelanjutan,” ujarnya disela-sela kegiatan.
Salah seorang WBP residen yang mengikuti kegiatan terapi kelompok, mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sesuai dengan yang selama ini dirinya rasakan, sehingga ia merasa mudah memahaminya. “Banyak belajar mengenai pemulihan dan saya sendiri bersyukur dapat mengikuti kegiatan terapi ini,” akunya.
Residen rehabilitasi antusias menyimak dan mengikuti kegiatan dengan aktif bertanya serta mengikuti diskusi pada akhir sesi terapi. Melalui sesi ini, diharapkan dapat menambah rasa percaya diri bagi Klien rehabilitasi, serta mempercepat dan menjaga pemulihan dari ketergantungan narkotika, sesuai dengan tujuan pelaksanaan program rehabilitasi yang diselenggarakan Lapas Lombok Barat.