Lombok Barat, NTB – Di bawah hamparan langit biru yang cerah, derai tawa dan keceriaan mewarnai panen padi di Desa Labuan Tereng, Lombok Barat. Bukan hanya sekedar panen, momen ini adalah simbol sinergi kuat antara TNI dan petani dalam mewujudkan ketahanan pangan di daerah tersebut.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-04/Gerung, Sertu I Nengah Wijaya, bersama-sama dengan para petani setempat, bahu membahu memetik hasil panen padi di Lahan Persawahan Kelompok Tani (Pok Tan) Pade Angen, Dusun Kebon Talo.
“Lebih dari sekedar panen, ini adalah simfoni kerja keras dan dedikasi,” ujar Sertu Nengah Wijaya dengan penuh semangat. “Kami, prajurit TNI, berkomitmen untuk berada di garis depan pertanian, mendukung para petani dalam setiap tetes keringat dan setiap butir padi.”
Di lahan seluas 96 are milik Pok Tan Pade Angen yang dipimpin H. Nawawi, Babinsa Nengah Wijaya tak kenal lelah mendampingi dan memberikan edukasi terkait ketahanan pangan. “Dengan pendampingan Babinsa, kami tidak hanya menanam padi, tapi juga menanam harapan,” ungkap H. Nawawi penuh syukur.
Hasil panen kali ini melimpah, mencapai ±2,5 ton. Angka ini bukan hanya statistik biasa, melainkan cerminan produktivitas luar biasa para anggota Pok Tan. “Setiap butir padi adalah bukti bahwa ketika kita bersatu, kita bisa mencapai hal yang luar biasa,” tambah H. Nawawi.
Kisah di Desa Labuan Tereng ini menjadi contoh nyata bagaimana TNI dan petani bahu membahu dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Kehadiran Babinsa Nengah Wijaya bagaikan benih yang menumbuhkan semangat dan persaudaraan di tengah masyarakat. “Babinsa menjadi bagian dari siklus hidup desa kami, dari penyemaian hingga panen,” pungkas H. Nawawi.