Berita

Cahaya Lilin Dilesiu Terangi Makam Dusun Dasan Tebu, Sambut Malam Nuzulul Quran

×

Cahaya Lilin Dilesiu Terangi Makam Dusun Dasan Tebu, Sambut Malam Nuzulul Quran

Sebarkan artikel ini

Lombok Barat, NTBTradisi Dilesiu kembali semarak di Dusun Dasan Tebu, Desa Ombe Baru, kediri/”>Kecamatan Kediri, Lombok Barat, pada malam ke-21 bulan Ramadhan 1445 H ,(31/3/2024). Tradisi turun-temurun ini dilakukan masyarakat setempat untuk menyambut malam Nuzulul Quran.

Pada tradisi Dilesiu, masyarakat berbondong-bondong menyalakan “dile jojor”, obor yang terbuat dari buah jamplung dan diisi minyak tanah atau oli, Dile jojor dinyalakan di atas makam keluarga masing-masing.

Tradisi ini dimulai setelah berbuka puasa dan berlangsung hingga menjelang sholat tarawih. Suasana desa pun menjadi terang benderang dengan cahaya dile jojor yang berkelap-kelip.

Salah seorang warga Dusun Dasan Tebu, Ridowan, menjelaskan bahwa tradisi Dilesiu memiliki makna simbolis. Cahaya dile jojor diyakini sebagai simbol penerangan hati dan jiwa dalam menyambut malam Nuzulul Quran, saat Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

“Tradisi ini juga menjadi momen bagi masyarakat untuk mendoakan arwah keluarga yang telah meninggal dunia,” kata Ridowan.

Lebih dari itu, tradisi Dilesiu menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat Dusun Dasan Tebu. Mereka saling mengunjungi makam keluarga dan bercengkrama satu sama lain.

Tradisi Dilesiu merupakan salah satu kekayaan budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat Dusun Dasan Tebu. Tradisi ini menjadi bukti bahwa masyarakat setempat masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan budaya leluhur.