JURNAL FOKUS _Mataram NTB – Puluhan massa yang tergabung dalam Solidaritas Pemuda Bali-Lombok menggelar aksi damai menolak hak angket DPR RI. Aksi ini dilakukan dengan memasang spanduk bertuliskan penolakan di berbagai lokasi strategis.
Koordinator aksi I Made Gunarsa mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi politik pasca pemilu. Menurutnya, isu hak angket dapat melahirkan perpecahan di tengah masyarakat.
“Tahapan pemilu sudah selesai dan berjalan sukses aman dan damai, oleh karenanya kami dari asosiasi Pemuda Bali-Lombok menolak adanya hak angket di tubuh DPR RI,” tegasnya.
I Wayan Parianta, salah satu peserta aksi, menambahkan bahwa hak angket dikhawatirkan dapat memecah belah bangsa dan negara. Ia pun meminta para pakar politik di parlemen untuk menghormati keputusan KPU dan Bawaslu demi mewujudkan pemilu yang aman dan damai.
“Kami sengaja membuat spanduk dengan melakukan deklarasi menolak hak angket, karena dapat memecah belah Bangsa dan Negara,” ujarnya.
Selain aksi damai, Solidaritas Pemuda Bali-Lombok juga mendorong para tokoh politik koalisi Pemerintahan di NTB untuk melaksanakan kontra opini terhadap oposisi dengan terus menyuarakan narasi positif.
Aksi ini merupakan respon terhadap isu hak angket yang berkembang di DPR RI. Sebelumnya, Aliansi Peduli Pemilu Damai (APPD) NTB juga telah menggelar aksi serupa.
Berikut beberapa poin tuntutan Solidaritas Pemuda Bali-Lombok:
Hasil pemilu tidak perlu diperdebatkan.
Hak angket untuk menanggapi kecurangan pemilu tidak tepat, kecurangan masalah pemilu harusnya diselesaikan melalui ranah hukum, bukan ranah politik.
Hak angket hanya menghasilkan perpecahan bangsa dan negara.
Apresiasi terhadap kinerja KPU dan Bawaslu.
Menebar spanduk dengan diksi dan hashtag Tolak Hak Angket di titik-titik lokasi strategis.
Solidaritas Pemuda Bali-Lombok juga berencana untuk membuat flyer dan meme untuk menyuarakan penolakan terhadap hak angket.
