Mataram NTB, 29 Januari 2024 – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat memastikan listrik tetap dapat dinikmati oleh pelanggan meskipun sedang ada kegiatan pemeliharaan jaringan, salah satunya adalah dengan melakukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Tegangan Menengah (TM). Tim PDKB merupakan salah satu tim pasukan khusus PLN yang bertugas untuk melaksanakan pemeliharaan jaringan dengan risiko yang tinggi. Kegiatan pemeliharaan jaringan ini dilaksanakan tanpa padam dengan metode PDKB.
Kegiatan pemeliharaan menggunakan metode PDKB ini sudah rutin dilaksanakan baik di Pulau Lombok maupun di Pulau Sumbawa yang bertujuan agar saat proses pemeliharaan jaringan, listrik tidak perlu padam sehingga pelanggan dapat terus menikmati aliran listrik dari PLN. Sepanjang tahun 2023, PDKB yang telah dilakukan di 2.158 titik, 1.703 titik diantaranya dilakukan di Pulau Lombok dan 455 titik dilakukan di Pulau Sumbawa. Sebanyak total 10.680.646 Pelanggan dapat terhindar dari pemadaman listrik akibat dari pemeliharaan yang dilakukan, diantaranya sebanyak 8.874.533 Pelanggan di Pulau Lombok dan 1.806.113 Pelanggan di Pulau Sumbawa.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menyebutkan bahwa PDKB memiliki tingkat risiko yang tinggi. “Tentu saja keselamatan adalah nomor satu dan harus diutamakan serta harus selalu mentaati SOP yang berlaku karena pekerjaan ini memiliki risiko yang tinggi,” ujarnya. “PLN NTB memiliki 2 Tim PDKB di Pulau Lombok yang terdiri dari 14 personil dan 1 Tim PDKB di Pulau Sumbawa yang terdiri dari 8 personil”, tambah Djarwo.
Tim PDKB PLN di tunjuk berdasarkan keahlian dan telah memiliki keterampilan khusus. Seluruh petugas di Tim PDKB telah memiliki sertifikasi dan peralatannya pun secara berkala telah dilakukan uji tera, uji kalibrasi dan pengecekan lainnya untuk menjaga keamanan dan keselamatan petugas yang nantinya akan menggunakannya. Pasukan khusus ini memegang teguh konsep zero accident atau nihil kecelakaan, patuh pada SOP, mengutamakan tim kerja, dan berpegang teguh pada profesionalisme kerja.
“Pekerjaan dengan metode PDKB memiliki potensi risiko yang sangat tinggi, bahkan taruhannya adalah nyawa petugas PLN sendiri. Mereka menyentuh jaringan yang masih teraliri listrik dengan peralatan dan perlengkapan khusus, sehingga cukup penting bagi kami untuk memastikan peralatan dan perlengkapan Tim PDKB sudah sangat aman untuk digunakan” tambah Djarwo.
Dari 10.680.646 Pelanggan yang dapat terhindar dari pemadaman listrik akibat dari pemeliharaan yang dilakukan, sebanyak 7.224.816,59 kWh berhasil tetap disalurkan kepada Pelanggan untuk menunjang perokonomian masyakarat.
“Meskipun pekerjaan PDKB memiliki risiko tinggi, PLN selalu berupaya untuk tetap menjaga pasokan listrik ke pelanggan tetap terjaga sebagai wujud komitmen transformasi PLN”, pungkas Djarwo.
Tim PDKB TM di PLN lahir pada tanggal 10 November 1993, bertepatan dengan peringatan hari Pahlawan. Sehingga semangat kepahlawanan inilah yang ingin tetap dibawa dan menjadi ciri khas Tim PDKB yang siap mengambil risiko tinggi dalam pelayanan PLN, demi terwujudnya pelayanan yang dapat dirasakan langsung oleh seluruh lapisan masyarakat.