MATARAM – Menjelang pemilu 2024, sejumlah pemuda di NTB menggelar dialog publik bersama para calon legislatif (caleg) di Banum Caffe Kota Mataram. Diantara para caleg ini dihadiri oleh 2 caleg DPR RI, yakni Cucu Purnama Sari Zulaiha yang merupakan caleg dari parpol NasDem, dan Rannya Kristiono dari parpol Gerindra.
Dialog publik yang diselenggarakan Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) DPD Mataram dalam rangka menyukseskan pemilu serentak 2024 nanti, dimana Pemilu tidak hanya menjadi tugas pihak penyelenggara pemilu saja, namun juga menjadi tanggung jawab bersama masyarakat dan rakyat indonesia khususnya generasi millenial yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dengan dorongan semangat yang cerdas serta kritis dari para pemuda harapan bangsa terhadap pemimpin pemimpin muda masa depan dengan adanya keberpihakan terhadap G-Milenial bila terpilih nanti menjadi wakil mereka di parlemen.
Peserta diskusi yang hadir dalam dialog publik ini terdiri dari perwakilan mahasiswa dan pelajar dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah di kota mataram dan sejumlah perwakilan pemuda dari kabupaten se pulau lombok, masing masing Nara Sumber dan Caleg diberikan kesempatan untuk mempresentasikan gagasan masing masing tentang kepedulian Generasi Milenial terhadap dalam menyongsong dan berpartisipasi pada pemilu 2024
Sueb Quri ketua LTNU NTB yang juga Komisioner Komisi Informasi yang menjadi salah satu narasumber dalam paparannya menyampaikan pemilu 2024 masih diwarnai dengan politik indentitas, sebagai alat menaikkan elektabilitas dan strategi meraup suara, bahkan banyak calon yang menggunakan berbagai cara untuk melanggengkan posisinya untuk dapat memastikan diri terpilih menjadi legislator/wakil rakyat. anak muda dan generasi milenial bisa berkontribusi membantu para calon wakil rakyat untuk memenangkan pemilu, paparnya, Sabtu (30/12).
sementara Rannya (Caleg DPRRI partai Gerindra) dalam paparannya menyampaikan, bahwa generasi milenial atau generasi Z merupakan Generasi yang mempunyai pemilih cukup besar di NTB, dimana sebanyak 54,04% atau sebanyak 2,1 juta jiwa pemilih, sehingga generasi milenial yang cukup cerdas harus benar benar selektif dalam memilih calon legislatif dan anggota DPRD yang akan nantinya memimpin dai parlemen.
“Di media sosial banyak kita melihat bahwa pengguna media media sosial tersebut sebagian besar yang menjadi konsumennya atau yang menjadi user sebagian besar adalah dari generasi muda atau para milenial,sehingga tentunya dalam pemilihan 2024 nanti generasi kita saat ini yang menjadi penentu masa depan bangsa dan masyarkat kedepan”paparnya.
Selain itu Rannya juga dalam kesempatan tersebut menyempatkan waktu untuk berbagi tips tips dalam pemilihan 20204 nanti dengan bagaimana caranya sebelum memilih para Generasi milenial melakukan pengecekan terlebih dahulu apakah dirinya sudah termasuk dalam daftar pemilih di pemilu 2024 ini.
“Tentunya dengan itu suara kita sebagai generasi milenial dapat tersampaikan sehingga persentase golput nantinya akan lebih mudah ditekan” tambahnya lagi.
Kemudian tips Rannya, kita juga sebagai generasi Z harus cerdas dengan mengecek calon riwayat hidup para calon legislatif yang nanti ikut berkompetisi di pemilu nanti, tentunya dengan melakukan pengecekan tersebut para milenial dapat memilih calon pemimpin dan wakil wakil terbaik mereka nanti di parlemen legislatif serta yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia kedepan.
Salah satu narasumber dari partai Nasdem caleg DPR RI dapil NTB 2 (lombok) Cucu Purnamasari dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa langkah awal untuk menyukseskan pemilu 2024 ini adalah dengan memberikan edukasi politik pada G-Milenial dan Gen-Z, dengan meningkatkan kesadaran awal generasi muda untuk lebih aktif dalam setiap proses demokrasi maupun politik dengan mengunakan hak pilihnya, bahkan juga bisa menjadi pemantau pemilu secara langsung agar pemilu tetap melaksanakan dengan aman.
“Memberikan edukasi pendidikan politik yang gencar dilakukan bagi G-milenial dan Gen-Z agar mampu memberikan motivasi positif nanti, sehingga pemilih muda dapat termotivasi untuk datang ke TPS terdekat guna memberikan hak pilihnya bagi masa depan bangsa lebih baik kedepan”, ungkapnya.
Ditambahkan, Kak Cucu sapaan akrabnya bahwa Pemilu serentak 2024 bukan hanya menjadi tugas penyelenggara pemilu saja namun juga menjadi tugas dan kewajiban masyarakat Indonesia khususnya G-Milenial dan Gen-Z, terbangun sikap kritis dan peduli terhadap pembangunan lebih baik kedepan, dengan memilih para pemimpin dan wakil mereka yang tentunya memiliki gagasan, Value, sense of crisis serta yang benar benar peduli bagi mereka generasi muda milenial ini.
“Bagi generasi muda yang mempunyai energi yang sangat besar, lebih lebih telah mengalami bonus Demografi, maka jumlah pemilih muda dengan jumlah pemilih sebesar 54,04%, maka hal ini merupakan kesempatan besar bagi anak muda guna memberikan dan mengemban dengan baik tanggung jawab yang ditinggalkan generasi sebelumnya, jadi tidak ada istilah golput bagi generasi muda ,semua harus bisa berkontribusi serta berpartisipasi dalam pemilu 2024 ini.” tegasnya.
Gagasannya untuk memastikan anak muda dapat terlibat secara aktif dalam berpartisipasi di pemilu mendatang, dan sangat terbuka bahkan penegasannya menitik tekankan pada tanggung jawab permilu 2024 ada pada semua pihak termasuk anak muda generasi milenial dan Gen-Z sebagai penerus estapet kepemimpinan di masa depan, tambahnya.
Kak Cucu panggilan akrabnya kembali menekankan bahwa generasi milenial harus tau dan memahami bahwa suara mereka sangatlah penting dalam menentukan masa depan bangsa kedepan, pasalnya hal ini menurutnya harus diutamakan sebab menentukan pemimpin yang baik harus bener benar pemimpin yang mengerti dan tau akan keinginan dan aspirasi suara yang dikehendaki pemilihnya dari generasi muda milenial saat ini.
“harus ada keterlibatan serta peran langusng generasi muda dalam pemilu 2024 nanti dimana saya yakin pemilih milenial saat ini merupakan pemilih pemilih cerdas dengan memilih dan menyaring isu isu positif, dengan menjadikan pemimpin yang benar benar mempunyai kapasitas dan kapabilitas pemimpin mereka yang akan mereka pilih dan menjabat nanti”, tambahnya lagi.
Sementara Caleg DPRD kota Mataram dari Partai Nasdem dr.Rita Siswati dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan dalam memilih pemimpin nanti para generasi milenial harus bisa kembali ke rekam jejak para calon calon legislatif yang mereka pilih nanti, dari apa yang mungkin pernah dia lakukan dan hasilkan selama ini untuk masyarakat, dengan memperbanyak berbagai diskusi dengan masyarakat tentunya dengan para pemilihnya dari para milenial.
” Ada istilah ordal atau orang dalam yang selama ini banyak menghasilkan kebijakan kebijakan yang kurang keberpihakan terhadap masyarakat, memalui pemilu 2024 nanti generasi milenial yang mempunyai 45,04% pemilihnya bisa memberikan andil dan perubahan bagi kebijakan pemerintah nanti”, tutupnya.
Dalam sesi tanya jawab masing masing narasumber diberikan kesempatan untuk menjawab beberapa pertanyaan dari peserta diskusi dan menyampaikan jawaban dalam perspektif masing masing caleg.